Halaman

Minggu, 05 Agustus 2012

Renungan Ramadhan: NUZULUL QURAN (Seri pertama)

ALQURAN turun kali pertama bukan karena iseng sendiri. Muhammad berusia 40 tahun dan Jibril mendatanginya di sebuah ceruk kecil di ketinggian 200 m, di bukit gersang yang sepi sekitar 5 km di sebelah utara Kota Mekah.

Selebihnya adalah bentangan sejarah 20 tahun lebih tentang serangkaian petunjuk, penjelasan tentang petunjuk, serta pembeda antara yang benar dan yang salah. “..Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu...”

Sejauh yang saya tahu, sampai hari ini masih ada perdebatan tentang kapan persisnya Alquran kali pertama diturunkan. Ada pelbagai versi, dari banyak ahli di berbagai negeri, masing-masing dengan argumen dan referensinya sendiri.

Ada yang bilang hari turunnya Alquran itu pada malam Lailat-ul-Qadr (Lailatul Qodar). Itu malam seribu bulan di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan kemuliaan. Tapi ada juga yang bilang Alquran turun di bulan Rajab. Perbedaan itu juga termasuk tanggal.

Ada pula hadist yang mewartakan, Lailatul Qodar adalah satu malam dari malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Tapi tidak ada penjelasan pasti pada malam ganjil yang ke berapa Lailatul Qodar itu persisnya.

Kalau banyak orang di Indonesia memperingati 17 Ramadhan sebagai hari turunnya Alquran seraya membedakannya dengan Lailatul Qodar pada satu hari ganjil sejak H-10, mestinya itu juga tanpa iseng. Apalagi, pembedaan itu tak terdapat di negeri Islam lain. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar